MENGATASI HOAX
Sekitar
enam bulan yang lalu penulis mendapatkan kiriman dari teman SMP di grup alumni
SMP sebagai berikut :
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa
saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum
tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
✓1. Extra Joss, ✓10. Frutillo,
✓2. M-150, ✓11. Pop Ice,
✓3. Kopi SusuGelas (Granita), ✓12. Segar Dingin Vit.C
✓4. Kiranti, ✓13. Okky Jelly Drink,
✓5. Krating Daeng, ✓14. Inaco,
✓6. Hemaviton, ✓15. Gatorade,
✓7. Neo Hemaviton, ✓16. Nabati,
✓8. Marimas, ✓17. Adem Sari,
✓9. Segar Sari shachet, ✓18. Naturade Gold,
, ✓19. Aqua Splash Fruit
Karena ke-19 minuman tsb di atas mengandung ASPARTAME (lebih keras dari biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, kanker otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info: dr. H. Ismuhadi, MPH
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
✓1. Extra Joss, ✓10. Frutillo,
✓2. M-150, ✓11. Pop Ice,
✓3. Kopi SusuGelas (Granita), ✓12. Segar Dingin Vit.C
✓4. Kiranti, ✓13. Okky Jelly Drink,
✓5. Krating Daeng, ✓14. Inaco,
✓6. Hemaviton, ✓15. Gatorade,
✓7. Neo Hemaviton, ✓16. Nabati,
✓8. Marimas, ✓17. Adem Sari,
✓9. Segar Sari shachet, ✓18. Naturade Gold,
, ✓19. Aqua Splash Fruit
Karena ke-19 minuman tsb di atas mengandung ASPARTAME (lebih keras dari biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, kanker otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info: dr. H. Ismuhadi, MPH
Informasi tersebut mengejutkan penulis bukan hanya
karena jenis minuman tersebut sangat banyak beredar di masyarakat tetapi juga
begitu banyak jenis dan jumlahnya apalagi produk-produk tersebut tentunya
produk legal yang sudah mendapatkan pengesahan dari BPOM maupun Dinas
Kesehatan. Kemudian penulis mencoba mencari informasi tentang berita tersebut
dan akhirnya mendapatkan jawabannya dari
Kompas.com bahwa IDI tidak mengirimkan pesan tersebut bahkan dr. H.
Ismuhadi, MPH pun menyatakan bahwa namanya “dicatut”. Penulispun penasaran “ada
apa dengan aspartame ?”, ternyata aspartame adalah pemanis buatan jenis Bahan Tambahan Pangan
(BTB) dengan batas aman konsumsi 50 mg/kg berat badan. Sehingga jika memiliki
berat badan 50 kg, maka konsumsi maksimal adalah 2.500 mg per hari.
Kategori berita tersebut termasuk
berita bohong (hoax). Selain berita produk,Hoax dapat berupa isu sara, politik, kesehatan,
ideologi bahkan aqidah. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh hoax
tersebut diantaranya adalah :Pertama,
merusak citra seseorang, lembaga (institusi) atau produsen jika hoax
tersebut berhuhungan dengan informasi yang tidak benar bahkan cenderung
mendeskreditkan tentang seseorang, lembaga ataupun produk tertentu.Kedua, menanamkan kebencian pada tokoh,
organisasi, agama bahkan pemerintah yang sah. Pada berita bohong ini disetting
agar pembaca membenci dan menyalahkan terhadap komentar tokoh, tindakan
organisasi ataupun kebijakan pemerintah dengan cara menfitnah. Akibat kebencian
tersebut bisa menimbulkan gesekan antar masyarakat dan menimbulkan keresahan
dan berlanjut pada kerusuhan.Ketiga,
memecah umat beragama. Umat beragama yang selama ini saling toleransi dan
menjadi ciri bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika ini bisa dipropa
ganda dengan adanya hoax.Keempat,
penipuan untuk mengundang simpati atau iming iming-janji. Hoax berupa
berita memprihatinkan yang terjadi pada seseorang atau pengumuman yang
menggiurkan dan pada akhirnya meminta donasi.Kelima, menciptakan kehebohan sehingga menimbulkan kepanikan dan
ketakutan. Hoax berupa kisah menakutkan (perapokan, penganiayaan dan
pembunuhan).Keenam, membuang waktu
dan tenaga. Sering berita hoax dipelajari, dianalisa bahkan didiskusikan sampai
lama sehingga membuang waktu produktif dan tenaga.
Melihat
banyaknya kerugian akibat hoax, maka kita wajib mengetahui ciri-ciri
berita kategori hoax. Adapun ciri-cirinya antara lain :Pertama, isinya bombastis dan mengejutkan. Hoax biasanya
berisi berita tidak lazim dan tidak masuk akal. Kedua, tidak menyebutkan waktu kejadian secara jelas. Biasanya
menggunakan kata kemarin, dua hari yang lalu dan lain-lain. Ketiga, sumber tidak jelas atau
mencatut nama orang terkenal. Keempat,
isinya negatif. Dapat berupa pernyataan kontroversial, bahaya kandungan produk,
isu negatif suatu tokoh atau kelompok berupa fitnah. Kelima, ajakan untuk diviralkan, diteruskan bahkan dengan ancaman
kalau tidak diteruskan akan mengalami bencana. Keenam, informasi foto menipu. Foto yang terjadi di suatu tempat
dan kejadian lama diubah seolah-olah kejadian di tempat tertentu dan baru saja
terjadi. Ketujuh, copy-paste lalu edit.Copy-paste dari pernyataan tokoh lalu
salah satu kata diubah sehingga maknanya menjadi bertentangan dengan arti yang
sebenarnya, misalnya kata “ tidak pernah “ menjadi “ pernah “. Kedelapan, mengklaim bukan hoax.
Berita ini mengklaim dan menyatakan kejadian yang sebenarnya bahkan mempersilakan
untuk mendatangi lokasi yang yang dimaksud.
Guru
memang seorang pendidik, tetapi setiap orang bisa berperan sebagai pendidik
walaupun bukan berprofesi sebagai guru. Apapun profesi kita, apapun pekerjaan
kita dan apapun kedudukan kita di masyarakat, kita adalah pendidik. Pendidik
anak, keluarga, sahabat dan kolega serta masyarakat sekitar kita. Oleh karena
itu kita perlu mengedukasi mereka agar terhindar dari bahaya hoax. Adapun
usaha yang dapat kita lakukan adalah :Pertama,
kepada keluarga di rumah, anak didik di sekolah atau kolega sekantor supaya
diselipkan pembicaraan tentang bahaya hoax beserta ciri-cirinya sehingga bisa
mengidentifikasi terhadap hoax. Kedua,
setelah mengenal ciri-ciri hoax atau diduga hoax maka sebaiknya
kita tidak meng- upload apalagi malah membuat hoax, tetapi
mencari berita sejenis dengan berbagai sumber, kalau ternyata hoax
segera sampaikan kepada pengirim bahwa berita tersebut adalah hoax dengan
disertai penjelasan dari sumber yang terpercaya. Hal ini kita lakukan agar pengirim menyadari bahwa
informasi yang dia kirim adalah tidak benar dan selanjutnya mau mengoreksi pada
kiriman-kirimannya minimal menghentikan penyebarannya. Ketiga, menumbuhkan semangat literasi atau minat baca terutama
literasi digital. Adanya penyebaran hoax secara masif dimungkinkan
karena masyarakat kita memiliki minat baca yang rendah sehingga setiap berita
dianggap informasi yang benar. Mereka belum memiliki perbandingan
informasi-informasi lain yang sejenis kemudian membandingkan informasi yang
diterima dengan informasi sebelumnya. Oleh karena itu budaya literasi informasi
harus kita mulai dan ditumbuh kembangkan.
Kita
sering mendapatkan berita hoax dari beberapa grup Whatsapp, facebook,
BBM dan media lain yang bisanya mengganggu pikiran kita. Pengalaman penulis
dalam menanggapi beberapa hoax diantaranya adalah : Pertama, setelah mengetahui berita kandungan aspartame pada beberapa
produk minuman terkenal adalah hoax, penulis memberitahukan kepada
pengirim (teman SMP domisili Jember) di grup itu juga bahwa berita tersebut
adalah hoax dengan menyertakan bukti bantahan dari Ikatan Dokter
Indonesia bersumber media terpercaya. Disini terjadi pencerahan tentang apa itu
aspartame dan dosis maksimum 50 mg/kg berat badan perhari. Kalau seseorang
beratnya 50 kg maka dosis maksimumnya adalah 2.500 mg atau 2,5 gram. Padahal
berat keseluruhan serbuk produk minuman tiap bungkus tersebut rata-rata 4 gram
dan tertinggi 14 gram, artinya kalau 0,5 prosennya adalah aspartame (500 mg/kg perproduk)
berarti kandungan aspartamenya hanya 0,02 – 0,07 gram perbungkus. Kondisi yang
masih aman untuk dikonsumsi dan perlu dibatasi juga untuk pemakaian banyak
dalam sehari sehingga tidak melebihi dosis maksimal yang dianjurkan. Kedua, saat kampanye pemilihan gubernur
di DKI ada dua teman penulis yang masing-masing posting tentang kejelekan dari
dua calon yang berbeda. Anehnya dua teman tadi tidak tinggal di Jakarta, yang
satu kota Pekalongan yang lain di Kajen suatu kota yang ada di Jawa Tengah.
Penulis meng-upload tujuan berWA diantaranya adalah untuk persaudaraan
bukan permusuhan. Ketiga, yang masih
dibicarakan saat ini adalah daftar ulang atau registrasi SIM Card HP
dimana banyak yang mengklaim berita tersebut adalah hoax. Penulis mengupload
dengan memfoto head line harian Jawa Pos tanggal 6 November 2017 tentang
Registrasi SIM Card HP. Di harian tersebut dijelaskan tentang kewajiban
daftar ulang sekaligus mengingatkan pemerintah untuk mencermati kerawanan
manipulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, karena kartu keluarga
sudah beredar dimana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar